Kategori baru : Book and Movie Reviews

Saat ini saya telah menambahkan kategori baru dalam blog ini yaitu book and movie reviews. Tentu saja saja saya akan mereview mengenai buku dan film yang berkaitan dengan investasi dan reksadana. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dengan adanya review, saya mengharapkan paling tidak pembaca dapat mengetahui kira-kira apa yang akan didapatkan dengan membaca buku tersebut. Buku yang akan direview kebanyakan adalah buku berbahasa Indonesia walaupun tidak menutup kemungkinan saya juga akan melakukan review terhadap buku-buku berbahasa asing.

Tidak lupa pada bagian akhir setiap tulisan saya akan memberikan semacam rating antara bintang 1 s.d bintang 5. Tentu saja rating ini adalah pendapat saya pribadi dan mungkin berbeda dengan pembaca lainnya.

Tulisan perdana untuk kategori ini sudah saya upload. Pada tulisan tersebut saya mereview buku dari Nofie Iman (yang juga seorang blogger) yang berjudul "Panduan Singkat dan Praktis Memulai Investasi Reksadana" Baca selengkapnya ..

Book Review : Panduan Singkat dan Praktis Memulai Investasi di Reksadana

  • Judul Buku : Panduan Singkat dan Praktis Memulai Investasi di Reksadana

  • Pengarang : Nofie Iman

  • Kategori : Non-fiksi

  • Penerbit : PT. Elexmedia Komputindo

Buku ini merupakan karya awal Nofie Iman dalam dunia perbukuan. Tidak dapat disangkal, Nofie Iman adalah salah satu blogger yang telah memiliki penggemar tersendiri di jagad maya.

Saat pertama kali melihat buku ini, satu hal yang terbersit di benak saya. Apa yang membedakan buku ini dengan buku-buku sejenis mengenai reksadana? Ada satu hal yang menarik. Pengarang buku ini menyelipkan satu bab mengenai strategi investasi reksadana. Bab ini membahas mengenai diversifikasi dan lebih lanjut mengenai bagaimana membentuk diversifikasi yang optimal. Sayangnya pembahasan mengenai diversifikasi optimal terkesan hanya menyentuh "kulitnya" saja sehingga tidak dapat langsung diterapkan.

Secara keseluruhan, sesuai dengan judulnya, buku ini merupakan buku yang sangat baik bagi seorang pemula yang ingin berinvestasi di reksadana. Penjelasan yang diberikan cukup jelas dan tidak bertele-tele. Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui seluk beluk reksadana. Mulai dari definisi hingga cara memilih reksadana yang baik. Selain itu, buku ini juga memberikan penjelasan mengenai ETF dan unit link yang masih relatif baru di dunia investasi di Indonesia.

Pada bagian akhir buku ini, pembaca dapat menemukan daftar istilah yang umum digunakan di dunia investasi reksadana sehingga pembaca yang awam dapat mengikuti paparan di dalam buku ini dengan lebih baik. Tak lupa, pengarang juga memberikan daftar agen penjual reksadana dan manajer investasi reksadana.

Pendek kata, buku ini dapat menemani akhir pekan Anda tanpa membuat kening Anda berkerut karena Nofie Iman mampu untuk memaparkan hal-hal yang cukup rumit dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti.





Baca selengkapnya ..

Asal Mula Permasalahan Krisis KPR di US

Saya tergelitik ingin mengetahui mengapa subprime mortgage dapat memicu bola salju krisis finansial saat ini. Paling tidak saya ingin mengetahui bagaimana strukturnya dalam pasar KPR di U.S. Setelah mencari-cari akhirnya ketemu juga :)


Dari $6.3 T securitized mortgage debt, terlihat bahwa nilai subprime mortgage di US adalah 800 miliar USD. Yang dimaksud dengan securitized adalah konversi utang menjadi surat berharga yang bisa dijual ke market.

Sedikit cerita mengenai ini. Dari $23T nilai pasar perumahan di US, 47% nya atau $10.7 T dijaminkan. Dari nilai tersebut, $6.3 T dijadikan surat berharga(securitized). Aset-aset tersebut dibagi lagi berdasarkan pihak yang menjamin (underwriter) menjadi agency mortgage dan non-agency mortgage. Pihak yang disebut agency adalah dari pemerintah, baik government agency (Ginnie Mae) ataupun government-sponsored enterprises (Fannie Mae dan Freddie Mac).

Non-agency mortgage adalah mortgage yang dengan berbagai alasan tidak memenuhi kriteria untuk dijamin oleh agency, baik karena skalanya yang terlalu besar (Jumbo Prime) maupun tidak memenuhi syarat sebagai peminjam (Alt-A dan Subprime). Seperti yang kita ketahui bersama, subprime borrower inilah yang menjadi pemicu terjadinya krisis finansial saat ini.


Jumlah sebesar $800 miliar tersebut hanyalah mortgage dan belum termasuk produk derivatifnya seperti CDO yang menggabungkan securitized mortgage tersebut dengan obligasi yang ratingnya lebih tinggi sehingga menjadi lebih "layak" sebagai instrumen investasi. Yang gw belum dapat infonya berapakah nilai sesungguhnya aset yang exposed terhadap risiko krisis finansial ini.

Surat berharga turunan dari subprime mortgage inilah yang menyebabkan krisis menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Sebuah konsekuensi dari globalisasi di mana kita bisa membeli dan menjual barang apapun dari seluruh dunia. Yes, produk derivatif/turunan adalah salah satu senjata yang paling berbahaya yang pernah diciptakan oleh Wall Street.

Jika kita mau berintrospeksi, sebenarnya apakah fungsi dari derivatif itu? kenapa kita harus ngeluarin CDO, futures, options, dll? Apakah tujuan utamanya untuk mencari keuntungan?Nope. Produk derivatif diciptakan untuk melakukan fungsi hedging(lindung nilai) terhadap underlying assetnya. Agar tidak membutuhkan duit yang banyak, maka pada umumnya produk derivatif memberlakukan sistem margin. Pada sistem ini, kita dapat bertransaksi walaupun dana yang kita miliki tidak cukup.

Timbul pertanyaan. Lah kalo dananya tidak cukup, kekurangan dana untuk transaksi siapa yang menalangi? Dapat dikatakan kekurangan dana dalam transaksi margin, di-create out of thin air. Artinya, uang tersebut hanya secara virtual diciptakan. Hal inilah yang menyebabkan transaksi derivatif sangat berbahaya karena sangat sulit memperkirakan seberapa banyak uang "virtual" ini "diciptakan".

Permasalahan derivatif ini adalah permasalahan lama yang baru meledak sekarang. Permasalahan ini sudah mulai muncul dari zaman presiden Reagan yang berpendapat bahwa tidak diperlukan regulasi pada market derivatif. Akibatnya, semakin banyak produk derivatif yang membanjiri pasar dan belum dapat dikalkulasikan risikonya. Kalkulasi risiko dari derivatif menjadi semakin sulit manakala produk yang ditawarkan semakin kompleks.

Sekedar mengingatkan. Bahkan peraih Nobel Ekonomi yang menjadi fund manager Long Term Capital Management(LTCM) pun gagal dalam memprediksi risiko produk derivatif. Akibatnya, tidak hanya LTCM yang ambruk karena default namun juga perekonomian seluruh dunia ikut meriang pada tahun 1998.

Mengutip speech dari Gordon Gekko di film Wall Street:

The point is, ladies and gentlemen, greed is good. Greed works, greed is right. Greed clarifies, cuts through, and captures the essence of the evolutionary spirit. Greed in all its forms, greed for life, money, love, knowledge, has marked the upward surge of mankind -- and greed, mark my words -- will save not only Teldar Paper but that other malfunctioning corporation called the USA...Thank you

Saat ini, tampaknya greed yang akan memakan US.

Apakah program bail-out sebesar $700 miliar yang dipersiapakan oleh pemerintah US cukup untuk menuntaskan masalah ini?ataukah dana tersebut hanya akan menggarami lautan?

Kita lihat episode-episode mendatang
Baca selengkapnya ..